Selasa, 24 Agustus 2021

RANGKUMAN HR PERTEMUAN 11

 Rangkuman Human Realition 11

Catetan by : Aldi Kurniawan


STRESS KERJA DALAM ORGANISASI 


Mangkunegara (2005:28) menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan, Stres kerja ini dapat menimbulkan emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan.

Terjadinya stres kerja dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.

Moderator stress adalah suatu kondisi, prilaku, atau karakteristik yang mempengaruhi dan saling berhubungan. Banyak kondisi, perilaku dan karakteristik mungkin bertindak sebagai moderator stress. Tipe-tipe moderator antara lain 

kepribadian, 

prilaku tipe A 

dukungan sosial, 

penanggulangan


Istlah kepribadian merujuk pada serangkaian karekteristik, temperamen, dan kecenderungan yang relativ stabil, yang membentuk kemiripan dan perbedaan dalam prilaku orang. Kepribadian dibuat dari lima dimensi yaitu:a

exstroversion 

emotional stability 

Agreeableness 

Consientiousness 

openness to experience.

Perilaku tipe A adalah suatu kompleks tindakan emosi yang dapat diamati dalam setiap orang yang terlibat secara agresif dalam suatu perjuang yang teru menerus dan tak henti-henti untuk mencapai hal yang lebih lagi dalam waktu yang lebih singkat dan lebih singkat lagi dan jika perlu, melawan usaha yang berkebalikan dari orang atau hal lain


Adapun karakteristik tipe A antara lain : 

berusaha untuk menyelesaikan sebanyak mungkin hal dalam priode waktu yang sangat singkat 

Agresif, ambisius, dan penuh energy  

Berbicaradengan meledak-ledak, mendorong orang lain untuk menyelesaikan apa yang mereka katakan. 

Tidak sabar, tidak suka menunggu dan menganggap menunggu sebagai membuang waktu yang berharga. Sibuk

 dengan tenggang waktu dan berorientesi pada pekerjaan 

Selalu berjuang dengan orang, hal, dan pristiwa.


Perbedaan individual lainnya adalah dukungan sosial. Dukungan sosial seperti berbicara dengan seorang teman atau mengambil bagian dalam sebuah sesi obrolan santai dapat membuat nyaman saat mengalami ketakutan, stres dan kesepian. Artinya, stres akan cenderung muncul pada para karyawan yang tidak mendapat dukungan dari lingkungan sosial mereka.


Ada empat jenis dukungan social : 


Dukungan penghargaan 

Dukungan informasional 

social

instrumental 

Penanggulangan Penanggulangan adalah proses mengelola permintaan (eksternal atau internal ) yang di nilai sebagai beban atau melebihi sumber daya seseorang. Karena penanggulangan yang efektif maka mampu membantu mengurangi pengaruh stressor dan stress.



Gejala psikologis 


Kecemasan, ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung 

Perasaan frustrasi, rasa marah, dan dendam (kebencian) 

Sensitif dan hyperreactivity 

Memendam perasaan, penarikan diri, dan depresi Komunikasi yang tidak efektif  

Perasaanterkucil dan terasing 

Kebosanan dan ketidakpuasan kerja 

Kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi Kehilangan

 spontanitas dan kreativitas 

Menurunnya rasa percaya diri Gejala-Gejala Stres


Gejala-gejala fisiologis yang utama dari stres kerja adalah: 


Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular 

Meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan noradrenalin) 

Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung) 

Meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan 

RANGKUMAN HR PERTEMUAN 10

Rangkuman Human Realition 10

Catetan by : Aldi Kurniawan


DINAMIKA KELOMPOK


Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.



Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.




Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:



-Membentuk kerja sama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup.

-Memudahkan pekerjaan.

-Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian.

-Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.






Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial serta ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.



Kelompok Primer

Merupakan kelompok yang di dalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.

Misalnya keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.


Kelompok Sekunder

Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.[1] Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif.

Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.


Kelompok Formal 

Sunting Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. 

Misalnya kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.


Kelompok Informal

Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. 

Misalnya: kelompok arisan




Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.[9]


1. Kelebihan Kelompok

Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain.

Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi

Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan telah disepakati kelompok.


2. Kekurangan Kelompok, 

Kelemahan  kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.

RANGKUMAN HR PERTEMUAN 9

  Rangkuman Human Realition 9

Catetan by : Aldi Kurniawan


STRATEGI MENGHINDARI STRESS


Menurut McGrath dalam Weinberg dan Gould (2003 : 81), stress didefinisikan sebagai “a substantial imbalance between demand (physical and/or psychological) and response capability, under conditions where failure to meet that demand has importance consequences”. Artinya, stres akan muncul pada individu bila ada ketidakseimbangan atau kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Belum tentu semua individu yang mengalami ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan tersebut akan menjadikannya stres. Suatu stimulus yang sama akan direspons secara berlainan oleh individu yang berbeda. Artinya, tidak semua stimulus akan direspons menjadi stres oleh semua individu. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan setiap individu dalam mensikapi setiap situasi, kemampuan meredam stimulus, dan pengalaman hidupnya. Selain itu, tingkat kepekaan (sensitivitas) dan daya toleransi individu terhadap stimulus yang dapat menimbulkan stres juga ikut berpengaruh. Pada dasarnya setiap individu memiliki ambang rangsang terhadap stres yang berbeda-beda dalam setiap situasi. Suatu stimulus pada saat tertentu akan menimbulkan stres, tetapi pada situasi yang berbeda tidak menimbulkan stres.

Selain itu secara garis besar ada empat pandangan mengenai stres, yaitu : stres merupakan stimulus, stres merupakan respon, stres merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan, dan stres sebagai hubungan antara individu dengan stressor.


a) Stres Sebagai Stimulus

Menurut konsepsi ini stres merupakan stimulus yang ada dalam lingkungan (environment). Individu mengalami stres bila dirinya menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Dalam konsep ini stres merupakan variable bebas sedangkan individu merupakan variabel terikat. Secara visual konsepsi ini dapat digambarkan sebagai berikut 

Stress sebagai stimulus dapat dicontohkan: lingkungan sekitar yang penuh persaingan, misalnya di terminal dan stasiun kereta api menjelang lebaran. Mereka yang ada di lingkungan tersebut, baik itu calon penumpang, awak bus atau kereta api, para petugas, sulit untuk menghindar dari situasi yang menegangkan (stressor) tersebut. Hal serupa juga dapat diamati pada lingkungan di mana terjadi bencana alam atau musibah lainnya, misalnya banjir, gunung meletus, ledakan bom di tengah keramaian dan sebagainya.


b) Stres Sebagai Respon

Konsepsi kedua mengenai stres menyatakan bahwa stres merupakan respon atau reaksi individu terhadap stressor. Dalam konteks ini stres merupakan variable tergantung (dependen variable) sedangkan stressor merupakan variable bebas atau independent variable. Berdasarkan pandangan dari Sutherland dan Cooper, Bart Smet menyajikan konsepsi stres sebagai respon sebagai berikut

Respon individu terhadap stressor memiliki dua komponen, yaitu: komponen psikologis, misalnya terkejut, cemas, malu, panik, nerveus, dst. dan komponen fisiologis, misalnya denyut nadi menjadi lebih cepat, perut mual, mulut kering, banyak keluar keringat. Respon - respons psikologis dan fisiologis terhadap stressor disebut strain atau ketegangan.

d) Stres Sebagai Hubungan Antara Individu Dengan Stressor

Stres bukan hanya dapat terjadi karena faktor-faktor yang ada di lingkungan. Bahwa stressor juga bisa berupa faktor-faktor yang ada dalam diri individu, misalnya penyakit jasmani yang dideritanya, konflik internal, dst. Oleh sebab itu lebih tepat bila stres dipandang sebagai hubungan antara individu dengan stressor, baik stressor internal maupun eksternal. Menurut Maramis, stress dapat terjadi karena frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis.

Konsep yang menyatakan bahwa stress merupakan hubungan antara individu dengan stressor dapat diperjelas dengan visualisasi dengan bagan berikut ini


Faktor Yang Mempengaruhi Stres


Sesuatu yang merupakan akibat pasti memiliki penyebab atau yang disebut stressor, begitupula dengan stress, seseorang bisa terkena stres karena menemui banyak masalah dalam kehidupannya. Seperti yang telah diungkapkan di atas, stres dipicu oleh stressor. Tentunya stressor tersebut berasal dari berbagai sumber. Beberapa ahli medis dan psikologi memberikan pernyataan penelitiannya berkaitan dengan penyebab stres, antara lain :


1. Faktor Biologis

Salah satu sudut pandang biologis adalah somatic weakness model. Model ini memiliki asumsi bahwa hubungan antara stres dan gangguan psikofisiologis terkait dengan lemahnya organ tubuh individu. Faktor biologis seperti misalnya genetik ataupun penyakit yang sebelumnya pernah diderita membuat suatu organ tertentu menjadi lebih lemah daripada organ lainnya, hingga akhirnya rentan dan mudah mengalami kerusakan ketika individu tersebut dalam kondisi tertekan dan tidak fit .

Selain itu faktor genetik fisik, seperti riwayat hidup, pola tidur, pola makan, kelelahan, penyakit yang sedang diderita dan bentuk postur tubuh. Orang yang mengalami insomnia, cenderung mengalami stress, mengingat jam istirahat yang minim berakibat mempengaruhi siklus kehidupan dan siklus hormon tubuh, Maka dokter seringkali memberikan rekomendasi bagi yang mengalami insomnia adalah diberikan obat tidur, dengan tujuan memiliki jam istirahat yang cukup.


2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis seperti negative thinking, sikap permusuhan, iri hati, dendam, frustrasi, kegagalan, kekecewaan, dan sejenisnya dapat menjadi stresor psikologis pada sebagian individu. stressor psikologis dapat juga meliputi faktor persepsi, perasaan dan emosi, situasi, pengalaman hidup, keputusan hidup dan perilaku.


DAFTAR PUSTAKA


Amelia, Reski. 2020. Faktor Stres & Cara Mengatasi. Jakarta : Pustaka Taman Ilmu. Diakses melalui aplikasi iPusnas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Budi, Hengki Irawan Setia. 2020. Manajemen Konflik Mengelola Marah & Stres Secara Bijak. Yogyakarta : Deepublish. Diakses melalui aplikasi iPusnas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Rabu, 04 Agustus 2021

RANGKUMAN HR PERTEMUAN 8

 Rangkuman Human Realition 8

Catetan by : Aldi Kurniawan


MANUSIA ADALAH MAKHLUK BERFIKIR

 

Manusia sebagai makhluk berfikir adalah dimana manusia yang cenderung berfikir kritis dan ada juga manusia yang malas dalam berfikir dan menyianyiakan fungsi otak. Orang yang kritis orang yang selalu menyimak dan orang yang detail terhadap sesuatu. Di balik itu semua bahwa ilmu pengatahuan tidak akan berkembang tanpa adanya berfikir kritsi. Berfikit kritis upaya untuk menanyakan segala hal yang tentunya mendorong manusia untuk kritis.

Berfikir melalui jalur sentral. Jalur sentral berfungsi untuk elaborasi dalam berfikir secara cermat. Biasanya di gunakan individu untuk mengolah atau meneliti dalam sesuatu, Jalur sentral ini akan mencermati atau meneliti

misalkan dalam argumentasi atau gagasan.

Berfikir melalui jalur veriferal. Jalur ini adalah otak manusia menawarkan cara mudah untuk menerima atau menolak informasi. Sebagaimana di lakukan tanpa berfikir secara aktif terhadap informasi yang perlu di pertimbangkan. Berfikir jalur ini mengolah suatu informasi akan menjadi kurang kritis dalam menerima informasi dan bersifat sementara. Dalam jalur ini pengaruh nya adalah terhadap perubahan perilaku sangat minimal, dalam hal ini cenderung mengunakan pada argumentasi yang biasa nya di gunakan sebagai alasan yang di gunakan secara cepat.

Motivasi berfikir, manusia tentunya mempunyai motivasi dalam berfikir. Dimana motivasi ini mempunyai dorongan dari luar atau dari dalam, manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu dalam mencari kebeneran dalam menyelesaikan masalah.

Kemampuan berfikir, ketika seseorang sudah termotivasi berfikir dalam isi pesan maka tidak perlu berfikri kritis dalam isi pesan yang di terimanya.

Kekuatan argumentasi, kriteria argumentasi mendefinisikan arugematasi kuat sebagai argumentasi yang menghasilkan pemikiran yang menyenangkan ketika di telaah. Mentelaah terhadap argumentasi kuat biasanya akan menghasilkan pandangan pada orang yang bersangkutan, arugmentasi yang fakta yang kuat dan relevan merupakan bentuk argumen yang kuat dan meyakinkan. Dalam hal ini tentunya kita memiliki kekuatan dalam argumen sehingga apa yang kita sampaikan sesuai.


RANGKUMAN HR PERTEMUAN 7

 Rangkuman Human Realition 7

Catetan by : Aldi Kurniawan


PENGEMBANGAN DIRI

 

Dalam pengembangan diri tentunya kita harus tau dulu tentang diri kita dan tentunya harus menjadi diri sendiri kemudian bakat yang dimiliki harus berkembang entah bakat di bidang akedemik ataupun non akademik. Pengembangan diri bisa di katakan Usaha membantu individu agar memahami dirinya sendiri, yaitu minat-minatnya, kemampuan kemampuannya, hasrat- hasratnya dan rencana-rencananya dalam menghadapi masa depannya Dalam pengemabangan diri ada yang namanya potensi psikis, dimana potensi ini menjadi kekuatan diri yang di miliki seseorang dan memungkinkan untuk di tingkatkan dan di kembangkan apabila di pelajari dan di latih dengan baik. Potensi psikis ini meliputi. IQ,EQ,AQ dan SQ

Potensi diri merupakan Kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik

maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik, perilaku dan psikologis yang dimiliki.

 

Mengenali Diri

Menurut Abraham Maslow, pada setiap diri individu ada sejumlah kebutuhan (needs),

mengenali dan memahami kebutuhan mana yang pada saat tertentu paling dominan dlm dirinya, akan menentukan siapa individu tersebut.

 

Faktor penghambat pengembangan diri

Setiap orang pada dasarnya dapat mengembangkan diri, jika memiliki keinginan yang kuat

untuk berubah dan berkembang kearah yang lebih baik.

Usaha pengembangan diri akan terhalang jika:

 Merasa tidak ada tantangan

 Merasa tidak mampu

 Merasa tidak ada tujuan hidup yang jelas

 Merasa sudah cukup puas

 Merasa tidak cukup berharga (seseorang akan memandang dirinya banyak kekurangan atau ragu dalam

bertindak, tampak sebagai pribadi yang malas dan tidak bergairah)


RANGKUMAN HR PERTEMUAN 6

 Rangkuman HR Pertemuan 6

Catetan by : Aldi Kurniawan


HR DALAM LINGKUP LINGKUNGAN KELUARGA


Peran keluarga dalam suatu lingkungan rumah tentunya sangat berpengaruh dalam Human realtion. Anggota keluarga dirumah tentunya beradaptasi untuk saling berinteraksi dengan ayah, ibu ataupun anggota keluarga lainnya.  Pengaruh keluarga dalam lingkungan adalah membantu atau mensupport anggota lainnya dalam membentuk prilaku yang baik agar beretika dan beakhlak.

Keluarga juga berperan untuk menjadi sumber pengetahuan si buah hati dengan cara mengajarkan hal yang ada pada kehidupan sehari-hari serta pengatahuan di bidang akademik.

 

Dampak positif pengaruh keluarga dalam Lingkungan

 

  • ·         Dapat mendengarkan masukan dengan baik
  • ·         Mampu berbicara dengan rasa sabar
  • ·         Problem solving
  • ·         Menjadi pribadi yang bertanggung jawab
  • ·         Memiliki jiwa sosial


RANGKUMAN HR PERTEMUAN 5

 Rangkuman Human Realtion 5

Catetan by : Aldi Kurniawan


HR DALAM LINGKUP KERJA 

Peran HR dalam lingkup kerja

Human relation mempunyai peran besar untuk membantu kinerja seorang public relation dalam mempertahankan citra perusahaan atau sebuah organisasi. Human relation tidak hanya penting bagi strategi public relation, akan tetapi human relation juga mempengaruhi daya produksi perusahaan atau organisasi.

 

Pengaruh HR terhadap semangat kerja

Pengaruh human relations terhadap semangat kerja karyawan bisa dibilang berefek besar khususnya untuk mendongkrak keuletan dan keprofesionalitasan karyawan dalam menekuni

pekerjaannya.

 

Contoh Kasus

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak oleh PT. Tunas Bola terhadap karyawannya.

Sejumlah karyawan PT. Tunas Bola di PHK secara sepihak. Mereka diantaranya para wartawan senior. PHK massal berdasarkan hasil assesment lembaga First Asia Consultan. Namun, Hasil assesment-nya tidak diberikan kepada karyawan hingga di hari mereka di PHK.

Pihak karyawan tidak diberitahu apa kesalahannya, sehingga dengan sepihak melakukan pemecatan. Oleh sebab itu, hal tersebut sangatlah janggal dan aneh.

 

Analisis

Keputusan PHK secara sepihak merupakan cerminan buruk bagi sebuah perusahaan. Sebab, Public Relations mereka tidak bisa meredam konflik yang ada. Pada akhirnya mereka harus mengorbankan karyawannya sebagai kambing hitam atas segala permasalahanya.

Kasus tersebut akan merusak citra perusahaan. Terlebih kasusnya telah dibawa ke meja hukum. Dari kasus tersebut dapat kita lihat bahwa proses Human Relations di perusahaan tersebut tidak berjalan dengan baik. Tidak adanya musyawarah dan gagalnya proses komunikasi menjadi penyebab kehancuran perusahaan.


RANGKUMAN HR PERTEMUAN 4

Rangkuman Human Realition 4

Catetan by : Aldi Kurniawan


KOMUNIKASI EFEKTIF DAN EFESIEN KEPADA KHLAYAK 


KOMUNIKASI EFEKTIF DAN EFESIAN KEPADA KHALAYAK

Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Kemampuan berkomunikasi menunjukan kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi dan efisien, dan menerima pesan-pesan secara akurat.

Fungsi komunikasi

·         Mencapai pengertian satu sama lain

·         Membina kepercayaan

·         Mengkoordinir tindakan

·         Merencanakan strategi

·         Melakukan pembagian pekerjaan

·         Berbagi rasa

Keterampilan Komunikasi

·         Mendengarkan

·         Bertingkah laku asertif

·         Menyelesaikan konflik

·         Membaca situasi

·         Melakukan persuasi

Hambatan Mendengar

·         Sibuk dengan diri sendiri

·         Sibuk dengan masalah-masalah eksternal

·         Asimilasi (kecenderungan merekonstruksi pesan sedemikian hingga sesuai dengan sikap,prasangka, kebutuhan, nilai diri)

·         Faktor kawan atau lawan

·         Mendengar yang diharapkan (hanyut dalam pesan pembicara, tidak mendengar apa yang dikatakan melainkan mendengarkan apa yang kita harapkan).

Faktor Komunikasi

·         Siapa

·         Pesan

·         Media

·         Tempat

·         Situasi

Etika Berkomunikasi

·         Diam dan Menyimak

·         Tidak Memotong Pembicaraan

·         Tidak meninggalkan lawan bicara

·         Tidak menepis pembicaraan lawan

·         Tidak berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai


RANGKUMAN HR PERTEMUAN 3

 Rangkuman Human Realiton 

catetan by : Aldi Kurniawan 


PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI MANUSIA


Komunikasi merupakan suatu sarana informasi antara satu sama lain melalui ucapan lambang-lambang ataupun tingkah laku.

Komunikasi adalah suatu proses simbolik, manusia di beri kemampuan untuk berfikir, dengan fikiran itulah manusia mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi.

Setiap pelaku mempunyai potensi komunikasi, ketika orang lain berbicara secara tidak sengaja itu sudah terlibat dalam proses komunikasi.

Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan, dimensi hubungan menunjukan isi sedangkan dimensi hubungan lebih menunjukan bagaimana cara mengatakannya.

Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan, perilaku ini dalam komunikasi akan menimbulkan asumsi orang yang benar ataupun yang salah.

Komunikasi terjadi dalam ruang dan waktu, pesan komunikasi yang di kirim oleh pihak komunikan baik secara verbal ataupun non verbal. Seorang yang berkomunikasi akan menimbulkan makna-makna tertentu dan makna tersebut berhubungan dengan konteks fisik/ruang dan waktu

Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi, dalam hal ini terkait tatakrama artinya orang-orang yang memiliki strategi tertentu berdasarkan orang menerima pesan akan merespon.

Komunikasi bersifat sistematik, dua sistem dasar dalam komunikasi ada sistem internal dan eksternal. Dalam sistem internal dimana seseorang aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan organisasi.

Semakin miripnya dengan sosial budaya maka semakin efektif komunikasi, komunikasi yang hasil nya sesuai dengan harapan para peserta.

Komunikasi bersifat nonsekuesnsial, proses komunikasi terjadi satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang di sampaikan mengerti.

Komunikasi bersifat prosesual, proses saling tukar informasi.

Komunikasi bersifat irreversible, setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapt mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang di timbulkan oleh pesan yang di kirimkan. 


RANGJUMAN HR PERTEMUAN 2

 RANGKUMAN PERTEMUAN 2 

Catetan by : Aldi Kurniawan


DIMENSI, FAKTOR MANUSIA DALAM HR DAN MANUSIA DINAMIKA KELOMPOK 


(DIMENSI, FAKTOR MANUSIA DALAM HR

& MANUSIA DALAM DINAMIKA

KELOMPOK)

 

Ciri hakiki human relations bukan “human” dalam wujud manusia, melainkan proses rokhaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat, kepribadian. Dalam arti luas human realitions komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi. Sedangkan dalam arti sempit komunikasi persuasif yang dilakukan kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Jadi human relations dalam organisasi adalah komunikasi persuasif antara orang-orang yang berada dalam struktur formal untuk mencapai suatu tujuan.

Faktor manusia dalam HR adalah untuk mempraktekkan human relations, seorang pemimpin perlu sedikit banyak mempelajari sifat manusia meskipun tidak secara mendalam. Faktor pembawaan dan faktor lingkungan tentunya sangat persuasif. Misalkan sifat pembawaan seseorang sejak lahir yang dimana pembawaannya sejak lahir dan.

Ekstrovert di gambarkan dengan orang yang suka bergaul ataupun suka bersosialisasi

Introvert di gambarkan lebih suka menyendiri dan lebih pendiam orang yang intovert biasanya kurang suka dalam bergaul.

Ambivert merpupakan tipe gabungan dari ekstrovert dan introvert. Orang yang ambivert di gambarkan cenderung fleksibel dalam menghadapi situasi.


RANGKUMAN HR PERTEMUAN 1

RANGKUMAN HUMAN REALITON

Catatan by : Aldi Kurniawan


Bagaimana membuat diri anda bahagia ? ''

 

bahagia menurut saya pribadi suatu keadaan dimana kita sudah bisa tersenyum yang di tandai dengan cinta kepuasaan dalam mencapai tujuan.

dalam mencapai kebahagian tentunya sangat sederhana dimana kita juga harus mensyukuri atas nikmat yang telah di berikan kepada kita.

kebahgaian diraih dengan banyak cara yaitu

1. memiliki tujuan

dalam hidup tentunya setiap individu mempunyai tujuan atau target kedepan. dalam memcapai tujuan tentunya kita harus memiliki persiapan yang matang dalam meraih nya, dalam mencapai tujuan saya pribadi harus menganalisa langkah apa yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

2. selalu tersenyum

tersenyum merupakan suatu sifat yang harus kita terapkan di kehidupan sehari-hari. senyum salah satu komunikasi non verbal untuk sekedar menyapa orang ataupun menggambarkan kebahagian. sifat senyum ini harus di terapkan di setiap keadaan misalkan dalam keadaan sedih dengan tersenyum setidaknya bisa mengobati kesedihan.

3. berbagi kebahgian dengan orang lain

sifat berbagi hal yang harus kita miliki, karena dengan kita berbagi terhadap orang lain tentunya memancarkan kebahagian sendiri untu kita. semisal kita punya rezeki lebih dan kita berbagi ke orang yang membutuhkan itu menjadi kebahagian tersendiri untuk kita.

4. memiliki kemauan untuk menolong orang lain

sikap empati atau memiliki rasa untuk menolong bagi saya sikap yang harus di teladani, karna nya manusia di cipatakan sebagai makhlus sosialis yang dimana saling menolong satu sama lain.

5. memperoleh kebaikan dari orang yang beragam

bagi saya apabila kita sudah menanamkan kebaikan tentunya kita juga memperoleh kebaikan tersebut, jadi apa yangkita lakukan akan kembali ke diri kita sendiri. dalam hal ini merupakan cara kita untuk bisa mendapatkan kebahagian tentunya kita sangat bersyukur atas apa yang kita dapatkan.

6. perlihara rasa humur anda

rasa humor merupakan salah satu sikap yang memnbangkitkan rasa kebahagian dan rasa gembira. tentunya dalam hal ini kita harus jaga rasa humor tersebut dan jangan lupa untuk berbagi rasa humor terhadap orang lain.

7. dapat memaafka ornag lain

seperti gambar hewan tersebut dimana hewan mempunyai kelapangan hati yang luas untuk saling memaafkan. kita sebagai manusia tentunya juga harus mempunyai sifat memaafkan terhadap sesama orang lain.

8. memiliki teman sejati

teman sejati merupakan salah satu keercayaan untuk kita meluapkan emosi kesedihan serta kebahagian, teman sejati mempunyai peran untuk terus mensupport apa yang kita lakukan.

9. team work

dalam mencapai sesuatu tentunya team work sangat dperlukan. dengan ada nya kerja sama tentunya sangat mempermudah kita dalam mencapai tujuan.

10. nikmati kebersamaan dengan keluarga

mungkin waktu bersama keluarga tidak terjadi setiap hari karena kesibukan yang menuntut. kebersaamaan kerluarga tentunya beisa membangun kebahagian. maka dari itu selalu nikmati moement-moment bersama keluarga dan jangan lupa diabadikan dengan foto-foto.


Selasa, 13 Juli 2021

HR DALAM ORGANISASI (HUBUNGAN POSISIONAL DAN HUBUNGAN BERUNTUN)

Catatanku Bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom

Menjelang UAS  

NAMA : Aldi Kurniawan

NIM : 183124350020011

FAKULTAS : Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS MPU TANTULAR



HUBUNGAN POSISIONAL

Hubungan Posisional merupakan hubungan yang merencanakan atau mengatur sebuah organisasi pada perusahaan. tidak hanya itu hubungan posisional ini berfungsi untuk membina hubungan kedua belah pihak yang berselisih atau kecemburuan terhadap suatu persoalan. misalkan Si A naik jabatan dan Si B tidak naik jabatan padahal mereka sama-sama lama dalam bekerja dan sama-sama bagus. efeknya apabila apabila terjadi kegagalan dalam menjernihkan hubungan dapat menimbulkan kecemburuan, percekcokan, ketidaksamanan, ketidakefesienan, dan pelepasan tanggung jawab lebih banyak dari kesalahan lainnya dalam pengorganisasian. Hubungan posisional ini menjadi suatu penengah atau jembatan untuk menyelesaikan suatu persoalan. kecemburuan di dunia kerja merupakan suatu hal yang mungkin tidak aneh lagi. banyak kecemburuan atau kesenjangan dalam lingkungan kerja. maka dari itu harus adanya posisional yang merangkul kedua belah pihak. dalam hal ini biasanya mengadakan mediasi terhadap permasalahan yang terjadi akibat kecemburuan atau kesenjangan pegawai tersebut. dan tentunya hubungan posisional ini memberikan solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.bisanya Hubungan ini ditentukan dengan pendekatan struktur otoritas dan spesialiasi fungsional anggota organisasi, hubungan posisional menekankan pada jabatan tugas yang diemban individu dalam organisasi yang disebabkan ketidaklancaran proses komunikasi organisasi.


HUBUNGAN BERUNTUN

Hubungan beruntun merupakan penyampaian pesan secara formal dari orang pertama ke orang kedua dan ke orang selanjutnya. informasi yang di sampaikan merupakan ke organisasi dalam proses ini melalui pesan hierarki dimana pengirim pesan secara beruntun. dalam suatu perusahaan hubungan berubtun ini biasanya di gunakan seorang atasan yang memberikan informasi kepada SPV dan setelah itu kepada bawahan/staff. Hubungan beruntun ini di gunakan di tiap organisasi/lingkungan pekerjaan guna mengefektifkan komunikasi dalam suatu organisasi. hubungan beruntun berfungsi menjaga kesatuan organisasi dalam mengatasi hambatan komunikasi. peran hubungan beruntun ini tentunya sangat penting dalam keutuhan organisasi dalam dalam hubungan beruntun ini bisa memberikan beberapa solusi untuk menciptakan hubungan baik antara masyarakat organisasi atau atasan dengan bawahan.


http://e-journal.uajy.ac.id/1064/5/4SOS02366.pdf

https://ariestavidianingsih.wordpress.com/2013/05/18/komunikasi-dalam-organisasi/