Selasa, 02 Juli 2019

LIBUR LEBARAN




Pada liburan Idul Fitri tahun ini, itu tidak terlalu mengesankan untuk saya, tidak seperti kebanyakan orang, kali ini saya harus menjalankan tugas dan tanggung jawab saya sebagai pekerja. Pada liburan Idul Fitri tahun ini, saya hanya mendapatkan liburan pendek hanya 4 hari, yaitu pada H-3 sebelum Idul Fitri hingga Idul Fitri, tentu saja saya meninggalkan banyak momen untuk bertemu dengan keluarga saya dan pulang ke kampung halaman. Tapi memang ini telah menjadi konsekuensi saya sebagai pekerja di bidang jasa, yang wajib melayani pelanggan.
Dalam liburan Idul Fitri empat hari, tentu saja, saya tidak membuang waktu saya dengan sia-sia, saya melakukan kegiatan yang bermanfaat di bulan yang mulia itu, seperti bersosialisasi, tadarus, dan melakukan bantuan sosial bagi penduduk setempat. Setelah itu Idul Fitri tiba, saya juga melaksanakan tugas saya untuk melakukan sholat Idul Fitri tepat pukul 06:00 pagi di masjid dekat rumah bersama keluarga . Dan setelah itu, bermaaf-maaf dengan keluarga dan warga sekitar. Dan pada sore hari tiba tepat pukul 02.30 WIB, ketika keluarga kembali ke kota asal mereka untuk kembali dan berziarah ke makam nenek, sedangkan saya harus tinggal sendirian di rumah karena ada tanggung jawab untuk pekerjaan yang harus dilakukan .
Keesokan harinya, saya meninggalkan rumah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab saya sebagai pekerja swasta di salah satu perusahaan di ibu kota. Dengan antusiasme dan kegembiraan untuk menikmati suasana tenang di ibu kota. mungkin ini salah satu fenomena langka di ibukota, tanpa polusi, kemacetan lalu lintas, dan keramaian yang membuat saya menikmati setiap perjalanan ke kantor dan rumah. Tidak hanya saya menikmati kesendirian di ibu kota, ada beberapa orang yang melakukan cara mereka sendiri untuk menikmati nya seperti ada orang yang mengambil gambar di tengah ibu kota dengan latar belakang gedung perkantoran dengan cara yang unik. seperti mencuci pakaian, seperti ada berkemah dan yang lainnya seperti itu. Fenomena yang jarang terjadi di ibu kota, ini dapat terjadi hanya setahun sekali.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH :)



WISATA ALAM DI BADUY



   Pada hari itu, tepatnya pada hari jumat pada tanggal 19 april 2019 adalah hari yang sangat menyenangkan bagi saya. Yaa, sangat bahagia sekali. Pada saat itu titik kumpul di mulai dari stasiun tanah abang Bersama teman kuliah dan teman trip lainnya. Perjalanan pun di mulai dari stasiun tanah abang menuju stasiun rangkas bitung, perjalanan pun berlangsung 2,5 jam. Sesamapai disana kami pun beristirahat sejenak sambil menunggu bus untuk menuju ke lokasi wisata baduy. Bus pun datang, kami segera menaiki bus tersebut untuk bergegas ke sana. Perjalanan pun memakan waktu 1,5jam dari stasiun rangkas bitung menuju lokasi wisata baduy. Dalam perjalanan kami pun menikmati suasana alam yang sungguh menakjubkan.


   sesampai di terminal ciboleger, terminal ciboleger ini merupakan satu-satu nya akses menuju wisata baduy luar dan dalam. Kami pun beristirahat sekaligus menikmati makan siang dan saya pun bergegas melaksanakan sholat jum'at pada waktu itu. Dan setelah itu kami melanjutkan destinasi menuju jembatan akar dengan di pandu langsung oleh orang asli suku baduy. Jarak nya lumayan jauh dari terminal ciboleger sekitar 2,5 jam kami menulusuri perjalanan, awal nya kami menaiki bus untuk menuju ke jembatan akar tetapi karena kondisi jalan yang terjal dan licin kami terpaksa di turunkan di salah satu rumah warga dan melanjutkan dengan berjalan kaki. Perjalanan pun kami lalui bersama-sama dengan penuh keindahan di setiap sudut nya dan rasa lelah kami pun terobati dengan suasana yang sangat menakjubkan dan tidak lupa juga kami selalu mengabadikan melalui kamera di setiap keindahan yang ada. Setelah perjalanan kami lalui akhirnya kami pun sampai dengan tujuan dan kami di sambut dengan pemandangan sungai yang terbentang luas dengan bebatuan yang sangat besar dan jembatan yang berakar banyak. Jadi menurut warga sekitar, jembatan akar ini adalah jembatan yang di bangun oleh warga setempat, kemudian dengan sendiri nya bermunculan akar pada jembatan tersebut dan jembatan ini sudah lumayan lama berdiri kira-kira 40-50 tahun, dan hingga saat ini masih kokoh berdiri. Dan ini foto-foto kami saat di jembatan akar.


Setelah berswafoto kami pun beristirahat sejenak, berteduh dari rintik hujan sekaligus menikmati suasana alam dan deras nya aliran sungai. Setelah hujan pun reda kami pun melanjutkan perjalanan pulang menuju tempat penginapan kami. Dengan rasa lelah kami kembali melewati rintangan dengan jalanan yang menanjak, dan sesampai nya di tengah-tengah perjalanan hujan pun membasahi tubuh kami. Terpaksa kami melawan deras nya hujan agar cepat sampai tujuan dan akhirnya hujan semakin deras kami pun meneduh di salah satu rumah warga sekitar, setelah setengah jam menunggu, hujan pun reda kami berlanjut untuk pulang ke penginapan. Sesampai di penginapan pada, kami cukup terkejut karena karena kami di sambut dengan keadaan gelap gulita, tidak ada lampu ataupun listrik sama sekali dan untung nya kami membawa lampu senter. Sesampai disana kami langsung bersih-bersih kemudian di lanjutkan dengan makan malam. Setelah itu kami pun beristirahat.



     Keesokan hari pun kami bersiap-siap untuk melanjutkan petualangan kami menuju jembatan bambu, salah satu wisata yang wajib di kunjungi di baduy luar karena ini menjadi ikon wisata dari baduy luar. Setalah bersiap-siap kami langsung bergegas kesana dengan berjalan kaki bersama-sama, sekitar 1,5 jam kami menempuh perjalanan menuju lokasi. Sepanjang jalan pun kami bertegur sapa dengan warga sekitar yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari seperti, menenun, bertani dan berladang. Suku baduy ini biasa di sebut dengan urang kanekas, dan orang baduy ini cenderung hidup dengan alam tanpa listrik dan teknologi.  Kami tidak hanya dengan teman-teman trip kami untuk menuju ke lokasi, tetapi kami bersama teman-teman dari persatuan guru di kota banten pada saat itu.Ssesamapai di sana, seperti biasa kami menikmati keindahan di setiap sudut nya dan mengabadikan nya dengan kamera setelah itu kami berduduk santai tertawa ceria dengan teman-teman lainnya. Setelah itu kami kembali pulang menuju penginapan dengan rasa lelah dan lapar. 


     setelah sampai penginapan, kami bersiap-siap untuk kembali pulang ke Jakarta. Kami berangkat dari terminal ciboleger pada pukul 12.00 wib menuju stasiun rangkas bitung dengan menggunakan bus dan sampai di stasiun rangkas bitung pada pukul 14.30, dan setiba nya di Jakarta stasiun tanah abang jam 17.50 kemudian kami pulang kerumah masing-masing.


SEKIAN DAN TERIMAKASIH